Bimtek Transformasi Proses Mekanisme Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Berbasis KAS Menjadi Berbasis Akrual

logo garuda indonesia
Materi ID: 1244142755111592409
Dilihat: 912 Terbit: 2024 10 Tahun Exp.
★★★★★ 5 Ratings
100+ Kursi Tersedia
30+Materi Tersedia
Daftar dan dapatkan sertifikasi pelatihan sekaligus modul bimtek.

Bimtek Transformasi Proses Mekanisme Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Berbasis KAS Menjadi Berbasis Akrual

Dalam upaya meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan, banyak pemerintah daerah yang beralih dari penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan berbasis kas menjadi berbasis akrual. Transformasi ini bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan yang lebih komprehensif, relevan, dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan strategis. Artikel ini akan membahas tentang transformasi proses mekanisme penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan dari berbasis kas menjadi berbasis akrual.

  1. Pengertian Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Berbasis Kas dan Akrual:
    • Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Berbasis Kas: Laporan keuangan berbasis kas mencatat transaksi berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode tertentu. Pendapatan dicatat saat diterima dan pengeluaran dicatat saat dibayarkan.
    • Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Berbasis Akrual: Laporan keuangan berbasis akrual mencatat transaksi berdasarkan kewajiban dan hak yang timbul selama periode tertentu, terlepas dari penerimaan dan pengeluaran kas. Pendapatan dicatat saat terdapat hak atas pendapatan, sedangkan pengeluaran dicatat saat terdapat kewajiban untuk membayar.
  2. Alasan Transformasi ke Laporan Berbasis Akrual:
    • Informasi yang Lebih Komprehensif: Laporan keuangan berbasis akrual memberikan informasi yang lebih lengkap dan komprehensif mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, serta arus kas dari entitas pemerintah. Hal ini memungkinkan pengguna informasi untuk lebih memahami dampak keuangan dari aktivitas dan keputusan yang diambil.
    • Transparansi dan Akuntabilitas: Laporan berbasis akrual membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan. Informasi yang tercatat mencakup komitmen, kewajiban, dan hak yang ada, sehingga menggambarkan dengan lebih jelas kondisi keuangan dan kinerja entitas pemerintah.
    • Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Laporan berbasis akrual memberikan informasi yang relevan dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis. Pengguna informasi dapat menganalisis arus kas masa depan, risiko keuangan, dan kinerja keuangan secara holistik untuk merencanakan kegiatan yang lebih efektif dan efisien.
  3. Proses Transformasi Mekanisme Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan:
    • Identifikasi dan Penilaian Aktiva, Kewajiban, dan Hak: Langkah pertama dalam transformasi adalah mengidentifikasi dan menilai semua aktiva, kewajiban, dan hak yang ada. Hal ini melibatkan peninjauan ulang kontrak, perjanjian, dan transaksi keuangan yang belum terekam dalam laporan berbasis kas.
    • Penyesuaian Metode Pencatatan dan Pengukuran: Setelah identifikasi dilakukan, metode pencatatan dan pengukuran harus disesuaikan dengan prinsip akuntansi berbasis akrual yang berlaku. Ini melibatkan perubahan dalam pencatatan pendapatan, pengeluaran, dan perubahan dalam metode pengakuan pendapatan dan pengeluaran.
    • Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia: Proses transformasi ini memerlukan pemahaman dan keterampilan yang cukup dalam akuntansi berbasis akrual. Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia terkait dengan pengelolaan keuangan berbasis akrual perlu dilakukan untuk memastikan keberhasilan transformasi.
    • Implementasi Sistem Informasi Keuangan: Penerapan sistem informasi keuangan yang mampu mencatat dan melacak transaksi berbasis akrual menjadi sangat penting dalam proses transformasi. Sistem ini harus mampu menghasilkan laporan keuangan berbasis akrual yang akurat dan dapat diandalkan.
  4. Manfaat Transformasi ke Laporan Berbasis Akrual:
    • Informasi keuangan yang lebih akurat dan relevan.
    • Peningkatan transparansi dan akuntabilitas.
    • Pengambilan keputusan yang lebih baik dan strategis.
    • Peningkatan pemahaman dan manajemen risiko keuangan.
    • Meningkatkan kepercayaan dan citra entitas pemerintah di mata pemangku kepentingan.

BIAYA INVESTASI

  • Biaya Bimtek Diklat Sebesar Rp5.000.000 ( Lima Juta Rupiah ) Sudah Termasuk Akomodasi Hotel
  • Biaya Bimtek Non Akomodasi Hotel Rp4.750.000 ( Empat Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
  • Menginap 3 Malam Twin Share (Bagi Peserta Menginap)
  • Mendapat Pendidikan dan Pelatihan selama 2 hari
  • Mendapat Tanda Peserta Bimtek
  • Mendapat Tas Eksklusif
  • Mendapat Konsumsi (Coffe Break 2x dan Lunch 2x)
  • Mendapat Dinner 3x (bagi peserta yang menginap)
  • Mendapat Kelengkapan Bimtek (Pena/Pensil, Note Book dan Makalah Bimtek )
  • Mendapat Dokumentasi Kegiatan
  • Antar Jemput Bandara – Khusus Grup Rombongan 8 Orang
  • Mendapat Sertifikat Bimtek

Share

Post a Comment